wahai insan yang di sana,mungkin saja ini kau dengar,melewati semesta ini aku sampaikan

Assalamualaikum...

1997,bulan Ramadhan,

Satu petang di tanah kelahirannya,

sedang kami bermain-main di luar rumah,"bang wan.."pak cikku memanggil abang sulungku.

Seperti biasa kami adik-beradik yang lain mengikuti abangku ke dalam rumah.

Kaku.Sayu.

Tertutup rapat matanya

Terdiam aku x terkata apa

Hanya air mata peneman setia

ummi pergi jua.

13 tahun berlalu,

Peristiwa yg tak pernah padam dalam ingatan

Masih jelas,mampuku lakarkan

Episod hidup penuh pengertian

Inginku luahkan ummi,

tiap tangisan yang aku deraikan

Inginku kongsikan ummi,

tiap kejayaan yang dilakarkan

Ingin sekali aku katakan

abah terlalu bekerja keras

demi memberi yang terbaik

untuk anak-anaknya

Malam itu,

abah berbicara lagi tentang ummi

Kami memasang telinga..

Jam menganjak tengah malam

abah masih setia

berbicara kisah silamnya

tentang ketabahan seorang ibu

tentang kesetiaan seorang isteri

tentang kesakitan yang ummi alami

Kami terpaku x terkata lagi

Jujur,

aku tak mampu berkata sebanyak mereka

jika di tanya "siapa ibumu?"

mungkin aku tak sehebat mereka

mengetahui setiap sudut cerita seorang ibu

Namun,bagiku,bukanlah itu jadi ukuran

kasihnya anak pada si ibu

sayangnya anak pada ratu sanubari

Hanya doa yang menutur di bibir

Hanya kenangan yang mengikat kasih

moga ummi bahagia di akhirat sana

Amin.

Terima kasih ummi,terima kasih untuk segalanya...

walau kini dirimu berpengganti..

ummi tetap satu di dalam hati..

dulu,kini,hingga akhir nanti...

wahai insan yang di sana,mungkin saja ini kau dengar,melewati semesta ini,aku sampaikan..

::laju..ku biarkan air mata ini jatuh(-_-)::

MORAL OF THE STORY

sebab inilah,mungkin selalu kedengaran aku katakan..

hargai insan2 di sekeliling anda..

kerana esok belum tentu milik kita..

belum tentu,belum tentu...

kerana bila kita kehilangannya..

pasti kerinduan itu bertakhta di hatimu...